KEDATANGANMU
Kujemput subuh pagi ini dengan langkah yang lelah. Setelah satu malam tak mampu kutegakkan kaki berdiri menghadap-Nya. Lemah rasanya tangan ini menengadah karena berat oleh beban dosa yang tak kunjung reda. Aku tak berdaya. Ku baca kalimat-kalimat langit pagi ini, bersama dengan sungai damai kecil mengaliri kedua pipiku.
Alif laam raa, huruf-huruf yang tak mampu kuartikan inipun menebar wangi di batinku, menyemai selaksa berkah. Seperti ada malaikat yang beterbangan mengitariku dan tersenyum. Seperti ada melati surga dalam getar suaraku mengeja kalimat-Nya.
Detik-detik ini terus berlari, tak terasa kedatangannya semakin dekat. Aku belum mempersiapkan bekal yang cukup untuknya: ramadhan.
Biarkan cahaya menyebar penuh dan bersihlah hatiku, mataku, pikiran, dan seluruh diriku. Kubasuh dengan istighfar, perlahan, menghujam di palung terdalam nuraniku.
Alloh…ijinkan aku gapai ramadhan terbaikku kali ini.
Alif laam raa, huruf-huruf yang tak mampu kuartikan inipun menebar wangi di batinku, menyemai selaksa berkah. Seperti ada malaikat yang beterbangan mengitariku dan tersenyum. Seperti ada melati surga dalam getar suaraku mengeja kalimat-Nya.
Detik-detik ini terus berlari, tak terasa kedatangannya semakin dekat. Aku belum mempersiapkan bekal yang cukup untuknya: ramadhan.
Biarkan cahaya menyebar penuh dan bersihlah hatiku, mataku, pikiran, dan seluruh diriku. Kubasuh dengan istighfar, perlahan, menghujam di palung terdalam nuraniku.
Alloh…ijinkan aku gapai ramadhan terbaikku kali ini.
Comments